E-Sport
PB ESI sebut aturan batas usia game tak berdampak pada talenta esport
- Selasa,gambar situs togel 23 April 2024 15:30 WIB
Kepala Staf Kesekjenan Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) Bambang Moegono menyebut penerapan aturan batas usia dalam mengakses game onlinejustru dapat mengangkat reputasi esport.
"Kita tidak melihat bahwa peraturan itu akan menghambat pengembangan talenta. Justru kita melihat bahwa dengan adanya peraturan seperti itu, reputasi esports akan semakin dibantu," ujar Bambang kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
"Orang akan melihat bahwa oh ternyata esport itu game-nya ya, game yang memang sesuai dengan umurnya, kemudian kita juga tidak melihat adanya sesuatu yang merugikan."
Menurut Bambang, salah satu masalah dalam bermain game adalah karakter yang mungkin dapat terpengaruh dari konten dalam game, sehingga dapat mempengaruhi psikologis pemain. Oleh karena itu, penerapan aturan batas usia dalam game sangat dianjurkan.
Baca juga: Juara EA Sports FC Pro Mobile Festival 2024 bangga harumkan Indonesia
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah merekomendasikan pemblokiran game yang dinilai dapat menimbulkan dampak buruk terhadap anak-anak, salah satunya Free Fire.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah mempertimbangkan rekomendasi pemblokiran game online Free Fire, yang dikhawatirkan berdampak negatif terhadap anak.
"Di esport sendiri itu kan sudah ada kategori-kategori ya, untuk turnamen sendiri kalau enggak salah di internasional juga 16 tahun ke atas baru boleh, bahkan ada yang 17-18 tahun, tergantung dari penyelenggaranya," ujar Bambang.
"Bahwa yang penting pendampingan. Di esport kan ada coachdan macam-macam. Mereka sudah paham bahwa ini adalah game. Yang perlu dijadikan concernadalah anak-anak yang kadang-kadang saking dia kecanduan game, dia terdampak oleh kekerasan yang ada di situ," pungkasnya.
Baca juga: Telkomsel luncurkan inisiatif untuk dukung talenta 'Esport'
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024